Nyapres, Jokowi Dinilai Khianati Amanah Warga Jakarta
Rabu, 19 Maret 2014 18:17 wib |
Rizka Diputra - Okezone
Browser anda tidak mendukung iFrame
SPM
gelar jumpa pers soal gugatan terhadap Jokowi (Foto: Putra/Okezone) JAKARTA
- Elemen masyarakat yang menamakan dirinya Sentral Pemberdayaan Masyarakat
(SPM) menyatakan kekecewaannya atas pencapresan Gubernur DKI Jakarta, Joko
Widodo (Jokowi).
Mereka pun melayangkan gugatan terhadap Jokowi lantaran dianggap mengabaikan amanah warga Jakarta sebagai gubernur.
"Kami SPM sudah melakukan kontrak politik dengan Jokowi dan ini mengikat karena ini negara hukum. Dia telah meremehkan dan mengabaikan amanah warga Jakarta yang telah memilihnya sebagai Gubernur DKI," ujar Ketua SPM, Nelly Rosa Yulhiana Siringo-ringo dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (19/3/2014).
Menurutnya, selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, belum ada tindakan maupun prestasi signifikan yang dilakukan mantan Wali Kota Solo itu terhadap pembangunan Kota Jakarta.
"Belum ada aksi bersifat membangun. Belum ada karya-karya menonjol. Menghubungi dan dihubungi warga saja susah sekali, kami bisa maklumi mungkin dia sibuk. Namun, ketika kami dengar beliau dicalonkan partainya sebagai capres, itu yang membikin kami kecewa," tuturnya.
Lebih lanjut Nelly mengungkapkan, pihaknya sama sekali tidak menaruh dendam terhadap Jokowi yang dinilai mengkhianati amanah warga Jakarta. Namun, satu hal yang menjadi catatan ialah Jokowi harus memiliki komitmen memimpin Jakarta hingga akhir masa jabatannya.
"Kita berharap Pak Jokowi masih mempunyai hati nurani, untuk menyelesaikan tugasnya sebagai gubernur," pungkasnya.
Sebelumnya diwartakan, tim advokasi Jakarta Baru melayangkan gugatan perdata kepada Gubernur DKI Jakarta, Jokowi. Tim menilai tindakan Jokwi meninggalkan jabatannya untuk mencalonkan diri sebagai Presiden RI merupakan perbuatan melawan hukum.
"Kita tim advokasi Jakarta Baru, konsisten dengan perjuangan kita mendukung Gubernur DKI Jakarta dan kita ke PN Jakarta Pusat ini dalam rangka mengingatkan Jokowi sebagai tugasnya menjadi gubernur untuk menyelesaikan tugasnya sampai periode yang diselesaikan," kata anggota tim advokasi Jakarta Baru, Ade Dwi Kurnia, di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat hari ini.
Tim advokasi menuntut Jokowi untuk memenuhi semua janjinya yang sudah dituangkan dalam kontrak politik dengan tim relawan dan berbagai macam LSM untuk menyelesaikan masalah Jakarta. Tim advokasi yang konsisten mendukung Jokowi tersebut menilai kinerja Jokowi cukup baik dan cukup banyak perubahan. (put)
Mereka pun melayangkan gugatan terhadap Jokowi lantaran dianggap mengabaikan amanah warga Jakarta sebagai gubernur.
"Kami SPM sudah melakukan kontrak politik dengan Jokowi dan ini mengikat karena ini negara hukum. Dia telah meremehkan dan mengabaikan amanah warga Jakarta yang telah memilihnya sebagai Gubernur DKI," ujar Ketua SPM, Nelly Rosa Yulhiana Siringo-ringo dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (19/3/2014).
Menurutnya, selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, belum ada tindakan maupun prestasi signifikan yang dilakukan mantan Wali Kota Solo itu terhadap pembangunan Kota Jakarta.
"Belum ada aksi bersifat membangun. Belum ada karya-karya menonjol. Menghubungi dan dihubungi warga saja susah sekali, kami bisa maklumi mungkin dia sibuk. Namun, ketika kami dengar beliau dicalonkan partainya sebagai capres, itu yang membikin kami kecewa," tuturnya.
Lebih lanjut Nelly mengungkapkan, pihaknya sama sekali tidak menaruh dendam terhadap Jokowi yang dinilai mengkhianati amanah warga Jakarta. Namun, satu hal yang menjadi catatan ialah Jokowi harus memiliki komitmen memimpin Jakarta hingga akhir masa jabatannya.
"Kita berharap Pak Jokowi masih mempunyai hati nurani, untuk menyelesaikan tugasnya sebagai gubernur," pungkasnya.
Sebelumnya diwartakan, tim advokasi Jakarta Baru melayangkan gugatan perdata kepada Gubernur DKI Jakarta, Jokowi. Tim menilai tindakan Jokwi meninggalkan jabatannya untuk mencalonkan diri sebagai Presiden RI merupakan perbuatan melawan hukum.
"Kita tim advokasi Jakarta Baru, konsisten dengan perjuangan kita mendukung Gubernur DKI Jakarta dan kita ke PN Jakarta Pusat ini dalam rangka mengingatkan Jokowi sebagai tugasnya menjadi gubernur untuk menyelesaikan tugasnya sampai periode yang diselesaikan," kata anggota tim advokasi Jakarta Baru, Ade Dwi Kurnia, di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat hari ini.
Tim advokasi menuntut Jokowi untuk memenuhi semua janjinya yang sudah dituangkan dalam kontrak politik dengan tim relawan dan berbagai macam LSM untuk menyelesaikan masalah Jakarta. Tim advokasi yang konsisten mendukung Jokowi tersebut menilai kinerja Jokowi cukup baik dan cukup banyak perubahan. (put)
Pendapat / Opini
Saya setuju dengan protes yang di ajukn oleh SPM terhadap
kepemerintahan gubernur Jakarta (JOKOWI), sebab masyarakat DKI mengarapkan
perubahan dengan memilih gubernur yang baru yaitu jokoi-ahok karena beliau
berdua ,terutama joko widodo yang diangap telah berhasil membuat prubahan di
Solo .Membuat solo menjadi lebih teratur dngan tata kota yang indah.
Seharusnya
Jokowi menyelesaykan tugasnya untuk merubah Jakarta menjadi lebih baik terlebih
dahulu baru jika sudah selesay masa jabatanya menjadi gubernur dan mbuat
perubahan terhadap Jakarta baru bliau mencalonkan diri sebagai Presiden, namun jika jokowi mencalonkan diri
pada perode sekarang dan meninggalkan jabatannya sebagai gubernur Jakarta pasti
lebih banyak penentangan dan tanggapan miring dari keputusan beliau mencalonkan
diri dara warga Indonesia terutamajakarta sendiri.
Selama kepemimpinan
jokowi-ahok belum membawa perubahan besar, malah banyak keputusan yang dibuat
yang dianggap merugikan warga Jakarta ,banyak demo dan penentangan, berbanding
kebalik saat jokowi-ahok berkampanye dan masuk kekampung-kampun kumuh
(Blusukan), banyak orang yang memujamuja, tapi sekarang apa, banyak protes
keras.
Saran saya
sebagi pembaca berita dan sebagi anak sekolah SMP kelas 3 seharusnya bapak
jokowi dodo menyelesaykan tugasnya pada perode ini sebagai gubernur Jakarta dan
membuat perubahan besar kemudian baru mencalonkan diri sebagai Presiden.
Mungkin
ini sedikit kritik dan opini saya, jika tulisan saya menyakiti pembaca saya
mohon maaf , saya hanya beropini
,Trimakasih ;-) (y)